Jumat, 28 September 2012

SEL


Sel dan Ukuran Sel
Sel Prokariotik and Eukariotik
Sejak ditemukannya mikroskop elektron para ahli biologi mulai berhasil mengidentifikasi struktur internal dari berbagai macam sel. Berdasarkan hasil pengamatannya, para ahli menggolongkan sel menjadi dua kelompok, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Penggolongan ini didasarkan atas ukuran dan struktur intemal atau kandungan organel selnya. Sel prokariotik memiliki struktur yang sederhana, misalnya bakteri, ganggang hijau-biru, dan mikoplasma. Sedangkan, sel eukariotik memiliki struktur yang lebih kompleks, misalnya protista, fungi, tumbuhan, dan hewan.
 Prokariotik berasal dari kata “Pro yang artinya sebelum” dan “karion yang artinya inti”. Jadi arti dari prokariotik adalah sebelum inti, ini mengandung pengertian bahwa sel prokariotik bukan tanpa inti tetapi memiliki materi inti yng berada didaerah inti di dalam sitoplasma dan ukuran sel prokariotik berkisar antara 0,5-2,0 μm. Sejalan dengan itu ada pendapat lain yang menyatakan bahwa ukuran sel prokariotik adalah berkisar antara 0,5-3,0 μm (Anonim, 2008). Diantara sel-sel yang termasuk kedalam sel prokariotik adalah bakteri, ganggang hijau-biru (Cyanobacteria). Sel-sel prokariotik dikelilingi oleh dinding sel yang biasanya bukan berupa selulose, dan oleh karenanya berbeda dengan dinding sel tumbuhan tingkat tinggi. Sel prokariotik terkecil yang hidup bebas adalah mikroplasma atau sering disebut PPLO (Pleuropneumonia Like Organism). Ukuran diameternya berkisar antara 0,25μm-0,1μm atau sama besarnya dengan ukuran virus yang terbesar.
Sel Eukariotik berasal dari kata “Eu yang artinya sungguh atau benar” dan “Karion yang artinya inti”. Jadi arti dari Eukariotik adalah sel yang telah memiliki inti sel atau sel yang telah memiliki materi inti yang terorganisasi dalam suatu selaput, sehingga inti selnya tampak jelas. Raul Cano dan Jaime S.Colome dalam bukunya Muslimin Ibrahim ( 2007) menyatakan ukuran diameter eukariotik rata-rata adalah 20 μm, memiliki luas permukan 1200 μm dengan volume 4000 μm3. Lebih lanjut Bruce Albert dkk, menjelaskan bahwa ukuran untuk sel eukariotik pada sel hewan berkisar antara 10-30 μm dan untuk sel tumbuhan berkisar antara 10-100. Sel eukariotik biasanya merupakan penyusun struktur makhluk hidup multiseluler. Sel eukariotik tersusun atas membran sel, sitoplasma, nukleus, sentriol, retikulum endoplasma, ribosom, komplek golgi, lisosom, badan mikro, mitrokondria, mikrotubulus dan mikro filamen. Organe-organel di dalam sel memiliki peran yang sangat penting bagi kelangsungan hidup sel tersebut. Setiap organel di dalam sel memiliki fungsi yang berbeda – beda.

Kamis, 27 September 2012

Galapagos


Mekanisme Evolusi yang Terjadi di Kepulauan Galapagos 

Di kepulauan Galapagos, yang terletak di Pasifik, sebelah barat kotinen  Amerika Selatan, Charles Darwin mengintizhar (mrngobservasi) di sana burung  pekicau yang bentuknya menyimpang dengan yang di daratan Amerika. Pada setiap  pulau terdapat bentuk yang berbeda dari jenis yang sama. Kepulauan ini sudah  lama terisolasi, sehingga burung-burung itupun juga sudah lama terisolasi.  Begitupun keadannya dengan penyu-penyu laut, terdapat pula penyimpangan dengan  yang sejenisnya di pesisir Amerika Barat. Darwin tiba pada kesimpulan, bahwa  burung-burung ataupun penyu-penyu yang berbeda itu berasal dari jenis yang  sama. Terjadinya perbedaan itu, karena mengalami proses evolusi, menyesuaikan  diri dengan keadaan lingkungannya Selanjutnya Darwin kemudian menarik  kesimpulan dengan generalisasi, bahwa setiap binatang yang sekarang ada  persamaannya, berasal dari jenis yang sama. Evolusi yang terjadi karena  binatang itu menyesuaikan diri lingkungannya, sehingga dari satu jenis yang  sama terjadi variasi bentuk, disebut evolusi horisontal. Adapun urutan mekanisme evolusi yang terjadi adalah sebagai berikut:
1.   Evolusi terjadi di alam
2.   Perubahan evolusioner terjadi secara perlahan-lahan (gradual) dalam tempo ribuan sampai jutaan tahun
3.   Mekanisme utama dalam terjadinya evolusi adalah satu proses yang disebut seleksi alam; dan
4. Jutaan spesies yang hidup dewasa ini berasal dari satu bentuk kehidupan asli tunggal melalui proses pencabangan yang dikenal dengan nama spesiasi
Paruh burung finch (sejenis burung manyar) menjadi topik pemikiran Darwin yang mendasari evolusi teorinya. Ketika berada di kepulauan Galapagos, bagian dari ekspedisi HMS Beagle, Darwin melihat bahwa paruh burung finch berbeda-beda, tergantung dari pulau mana asalnya. Ini adalah salah satu contoh bagaimana burung finch menyesuaikan diri dengan kondisi pulau yang berbeda-beda. Contohnya, di pulau yang satu, paruh burung finch kuat dan pendek dan cocok untuk memecahkan kulit kacang yang keras. Di pulau lainnya, paruh burung finch sedikit lebih panjang dan lebih tipis, cocok untuk mengisap jenis makanan yang berada di pulau itu. Hal ini membuat Darwin berpikir akan suatu kemungkinan bahwa burung finch tidak diciptakan begitu saja, melainkan melalui proses adaptasi.
Namun ada beberapa tokoh yang menentang teori tersebut karena mereka berpendapat adanya beberapa kelemahan dari teori mekanisme evolusi Darwin, antara lain:
1.    Teori Darwin tidak kuantitatif, jadi tidak mampu memprediksi apa yang akan terjadi. Teori Darwin itu hanya dapat menjelaskan apa yang sudah terjadi. Di sinilah kelemahan yang pertama teori Darwin
2.    Paradoks Entropi Evolusi ialah kenyataan adanya peningkatan kompleksitas, yaitu munculnya spesies yang lebih kompleks secara struktural ataupun secara behavioral, misalnya munculnya organisme multiselular (lompatan kompleksitas struktural) dan munculnya manusia dengan kesadarannya (lompatan kompleksitas behavioral/fungsional). Di sini pulalah kelemahan yang kedua teori Darwin, tidak dapat menjelaskan mekanisme loncatan ini.
3.    Paradoks Revolusi-Evolusi ialah kenyataan adanya titik-titik diskontinuitas dalam keseluruhan proses evolusi yang perdefinisi adalah gradual, yaitu adanya gap dalam rangkaian khronologis fosil. Orang filsafat menyebutnya paradoks, tapi di bidang sains disebut sebagai anomali yaitu ketidak-sesuaian antara fakta pengamatan dengan predisksi berdasar atas teori yang ada. Inilah kelemahan yang ketiga teori Darwin.
Kontroversi mekanisme evolusi di Galapagos sampai sekarang masih menjadi perdebatan yang yang hangat untuk dibicarakan karena benar atau salah dari perdebatan ini memang tidak akan diketehui karena teori evolusi hanya bias dibuktikan dalam kurun waktu yang cukup lam yaitu ribuan hingga jutaan tahun, sedangkan umur manusia hanya berkisa sampai pada puluhan tahun saja, sehingga inilah penyebab perdebatan ini tidak prnah berhenti sampai sekarang.